Nama : Frisyeila Karennisa
Prodi : Pendidikan Matematika 3A
HAKIKAT
DAN DIMENSI-DIMENSI KURIKULUM
A. Definisi
Hakikat Kurilum
Perkataan
“kurikulum” mulai dikenal sebagai suatu istilah dalam dunia pendidikan sejak
kurang lebih satu abad yang lalu, dimana istilah “kurikulum” itu untuk pertama
kalinya digunakan dalam bidang olahraga, yaitu suatu alat yang membawa orang
dari start sampai ke finish. Baru pada tahun 1955 istilah “kurikulum” digunakan
dalam bidang pendidikan, dengan arti sejumlah materi pelajaran dari suatu
perguruan. Untuk lebih memahami pengertian kurikulum, berikut ini adalah
beberapa pengertian kurikulum yang ditinjau dari beberapa sudut pandang :
1. Pengertian Kurikulum Secara
Etimologis
Webster’s Third New
International Distionery menyebutkan kurikulum berasal dari kata curere dalam
bahasa latin Currerre yang berarti : Berlari cepat, tergesa-gesa, menjalani. Lalu kata Currerre dikatabendakan
menjadi Curriculum yang berarti :
· Lari cepat, pacuan, balapan
berkereta, berkuda, berkaki
· Perjalanan, suatu
pengalaman tanda berhenti
· Lapangan
perlombaan, gelanggang, jalan
Menurut satuan pelajaran
SPG yang dibuat oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum berasal
dari bahasa Yunani yang berarti “jarak yang ditempuh”. Oleh karena itulah istilah tersebut pertama kali dipakai dalam bidang olahraga.
2 2. Pengertian
Kurikulum Secara Tradisional
Pertengahan abad ke XX
pengertian kurikulum berkembang dan dipakai dalam dunia pendidikan yang berarti
“sejumlah pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk kenaikan kelas atau
ijazah”. Pengertian ini termasuk juga dalam pandangan klasik, dimana disini
lebih ditekankan bahwa kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu
sekolah, yang mencakup pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh
di sekolah.
Pengertian tradisional ini
telah diterapkan dalam penyusunan kurikulum seperti Kurikulum SD dengan nama
“Rencana Pelajaran Sekolah Rakyat” tahun 1927 sampai pada tahun 1964 yang
isinya sejumlah mata pelajaran yang diberikan pada kelas I sampai kelas VI.
3 3. Pengertian
Kurikulum Secara Modern :
· Menurut Saylor J. Gallen
& William N. Alexander dalam bukunya “Curriculum Planning” menyatakan
Kurikulum adalah “Keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi belajar baik
berlangsung dikelas, dihalaman maupun diluar sekolah”.
· Menurut B. Ragan, beliau
mengemukakan bahwa “Kurikulum adalah semua pengalaman anak dibawah tanggung
jawab sekolah”.
· Menurut Soedijarto,
“Kurikulum adalah segala pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan dan
diorganisir untuk diatasi oleh siswa atau mahasiswa untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan bagi suatu lembaga pendidikan”.
Dari berbagai pengertian
kurikulum diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum ditinjau dari
pandangan modern merupakan suatu
usaha terencana dan terorganisir untuk menciptakan suatu pengalaman belajar
pada siswa dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan untuk
mencapai suatu tujuan.
4 4. Pengertian
Kurikulum Dari Berbagai Ahli
Menurut Hilda Taba dalam
bukunya “Curriculum Development; Theory and Practice”, sebagaimana
dikutip oleh Khoiron Rosyadi, kurikulum diartikan sebagai sesuatu yang
direncanakan untuk dipelajari oleh anak didik. Dalam pengertian yang lain,
kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar-mengajar di sekolah. Pengertian ini menggarisbawahi adanya 4 (empat) komponen
pokok dalam kurikulum, yaitu tujuan, isi/bahan, organisasi dan strategi.
Menurut Hasan Langgulung,
kurikulum adalah “Sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olah raga
dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid di dalam dan di luar
sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi
dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan”.
Pengertian ini menggambarkan segala bentuk aktivitas sekolah yang sekiranya
mempunyai efek bagi pengembangan peserta didik, dan bukan hanya terbatas pada
kegiatan belajar mengajar saja.
Pengertian lain yang senada
dengan Hasan Langgulung adalah apa yang disampaikan oleh J. Galen Saylor,
William M. Alexander, serta Artur J. Lewis, dalam “Curriculum Planning for
Better Teaching and Learning” menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut: “The
curriculum is the sum total of school’s effort to influence learning, weither
in the classroom, on the playgroup, or out school.”
Jadi, segala usaha sekolah
untuk mempengaruhi anak itu belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman
sekolah, atau di luar sekolah, dapat dikategorikan sebagai kurikulum. Dengan
demikian, kurikulum meliputi segala pengalaman yang disajikan oleh sekolah agar
anak mencapai tujuan yang diinginkan. Hal demikian dikarenakan suatu tujuan
tidak akan tercapai dengan suatu pengalaman saja, akan tetapi melalui berbagai
pengalaman dalam bermacam-macam situasi, di dalam maupun di luar sekolah.
Berikut ini
beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli lainnya, yakni:
a 1. Pengertian
Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua pembelajaran
yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara kelompok, baik
di sekolah maupun di luar sekolah.
b 2. Pengertian
Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha menyeluruh yang
dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid memperoleh hasil
pembelajaran yang sudah ditentukan.
c 3. Pengertian
Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum adalah semua
pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.
d 4. Pengertian
Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen tertulis yang
mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui berbagai
mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
e 5. Pengertian
Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah kumpulan kursus
ataupun urutan pelajaran yang sistematik.
Sehubungan dengan banyaknya
definisi tentang kurikulum, dalam implementasi kurikulum kiranya perlu melihat
definisi kurikulum yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan 7 Nasional pasal 1 ayat (19) yang berbunyi: Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lebih lanjut pada pasal 36 ayat (3)
disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
§ a. Peningkatan iman dan
takwa;
§ b. Peningkatan akhlak mulia;
§ c. Peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik;
§ d. Keragaman potensi daerah
dan lingkungan;
§ e. Tuntutan pembangunan
daerah dan nasional;
§ f. Tuntutan dunia kerja;
§ g. Perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;
§ h. Agama;
§ i. Dinamika perkembangan
global;
§ j. Persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
Pasal ini jelas menunjukkan
berbagai aspek pengembangan kepribadian peserta didik yang menyeluruh dan
pengembangan pembangunan masyarakat dan bangsa, ilmu, kehidupan agama, ekonomi,
budaya, seni, teknologi dan tantangan kehidupan global. Artinya, kurikulum
haruslah memperhatikan permasalahan ini dengan serius dan menjawab permasalahan
ini dengan menyesuaikan diri pada kualitas manusia yang diharapkan dihasilkan
pada setiap jenjang
pendidikan.
B. Dimensi
Kurikulum
Sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya bahwa pengertian kurikulum terus berkembang sejalam
dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan. Namun berdasarkan hasil
kajian, diperoleh beberapa dimensi pengertian kurikulum sebagai berikut :
R. Ibrahim (2005)
mengelompokkan kurikulum menjadi tiga dimensi, yaitu:
1 1. Kurikulum
Sebagai Substansi
Dimensi ini memandang
kurikulum sebagai rencana kegiatan belajar bagi siswa di sekolah atau sebagai
perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum dapat juga menunjuk pada
suati dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar
mengajar, jadwal dan evaluasi.
2 2. Kurikulum
Sebagai Sistem
Dimensi ini memandang
kurikulum sebagai bagian dari sistem prsekolahan, sistem pendidikan dan bahkan
sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia dan
prosedur kerja bagaimana cara menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi,
dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem adalah tersusunnya kurikulum.
3 3. Kurikulum
Sebagai Bidang Studi
Dimensi ketiga memandang
kurikulum sebagai bidang studi, yaitu bidang study kurikulum. Hal ini merupakan
ahli kajian para ahli kurikulum dann ahli pendidikan dan pengajaran. Mereka
yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep – konsep dasar tentang
kurikulum, melalui studi kepustakaan dan kegiatan penelitian dan percobaan,
sehingga menemukan hal – hal baru, yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang
studi kurikulum.
Sedangkan Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep
kurikulummemiliki empat dimensi pengertian, dimana satu dimensi dengan dimensi
lainnya saling berhubungan. Keempat dimensi tersebut, yaitu:
1 1. Kurikulum
sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
2 2. Kurikulum sebagai
suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide;
yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
3 3. Kurikulum
sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu
rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.
4 4. Kurikulum sebagai
suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan,
dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku
atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.
Sementara itu, Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum
menjadi enam bagian, yaitu :
1 1. Kurikulum
sebagai ide.
2 2. Kurikulum
formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam
melaksanakan kurikulum.
3 3. Kurikulum
menurut persepsi pengajar.
4 4. Kurikulum
operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas.
5 5. Kurikulum
experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik.
6. 6. Kurikulum yang
diperoleh dari penerapan kurikulum.
DAFTAR
PUSTAKA
Aji, Wisnu. (tanpa tahun). Apa itu
Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://wisnuajiku.wordpress.com/apa-itu-kurikulum/ [16
September 2014]
Anonim. (2013). Pengertian Kurikulum
Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kurikulum-menurut-para-ahli.html
[16 September 2014]
Asyharbeni. (2013). Peran dan Fungsi
Kurikulum. [Online]. Tersedia : https://asyharbeni.files.wordpress.com/2013/09/peran-dan-fungsi-kurikulum.pdf
[17 September 2014]
trKurnia, Wawan Haris. (2012). Pengertian,
Fungsi, Dimensi, dan Peranan Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://wawanhariskurnia.blogspot.com/2012/12/pengertian-fungsi-dimensi-peranan.html
[17 September 2014]
Anon
Anoni
Komentar
Posting Komentar